ini cerita cerita kasihan
seorang perempuan nocturnal
yang hati dan fikirnya hanya celik pada setiap malam menjengah
dan peran utamanya cuma duka duka lama yang terkenang kenang
sehingga membentak hati dan akal fikirnya
dan menekan nekan sebak didada sehingga terluah air mata
aku selalu dimanjakan dengan ungkap kata sayang rindu cinta suka bahagia
sehingga aku menjadi terlalu terbiasa dan selesa
malah tak pernah ada sekalipun rasa yang aku mungkin akan pelan pelan ditinggalkan sendirian
tak pernah ada sekalipun rasa yang aku mungkin akan kembali makan beseorangan
sehinggalah pada malam itu
dakapan kamu adalah yang paling tak selesa
bau kamu tiada, hangat kamu tak seberapa
malam itu kamu jelas jelas sudah jauh
yang dalam pelukku itu cuma tubuh
lalu aku mulai pelan pelan mengerti
bahagia ini yang aku kata tadi
pinjaman.........
ini nota nota pada botol kaca
aku ambil lembaran pertama
lalu aku tuliskan tentang keajaiban senyum kamu
yang seperti raksa meresap ke seluruh tubuh
alirannya tadi menembus dinding dan menyerap ke setiap saraf
sehingga aku kaku dan jatuh cinta
pada lembaran kedua
aku tuliskan betapa momen momen yang kamu hidangkan
sungguh sungguh indah
kau bawa aku bercinta
kau kucup dahi kau kata sayang
dan aku sudah saat itu terlalu jatuh suka
pada lembaran ketiga ini
kau buktikan padaku sungguh kau peduli
dan kau dekap aku erat sehingga hangat dan baumu
sebenar benar sudah menjadi candu meransang rindu
lalu aksara berbunga yang aku susun dan tulis dengan penuh suka itu
terhenti pada lembaran yang ke berapa entah
bila mana malam itu kau menjadi gebar aku dan meranap hancur tubuh
sebelum hati aku kau robek
dan kau tuliskan padanya
'kita ini benar cuma sekadar salah sangka'
lelaki manis
kalau kamu dengar ini
aku sudah pada fasa menjadi perempuan kecil yang perkasa
lelaki manis
kalau kamu dengar ini
aku sudah jauh lari
dari menjadi perempuan kasihan
yang ranap jatuh berkali kali
dan cuma tahu merembes air mata memohon belas kasih dihadapan kamu
kita sudah sebenarnya sangat jauh
jadi silakan pergi sayang
silakan
aku lebih betah begini
sendiri bersama lilin putih.
sebahagian puisi minit ke 02:45
-PEREMPUAN PEREMPUAN YANG PATAH HATI-
suaratanpanama
No comments:
Post a Comment